Sabtu, 17 Mei 2014

Wanita dan Bangsa Indonesia di Masa Depan



Indonesia, dalam perjuangannya menghadapi penjajah pada zaman dahulu tak pernah luput dari peranan seorang wanita. Cut Nyak Dien, Dewi Sartika, hingga Raden Ajeng Kartini telah memperjuangkan hak-hak kaum wanita yang pada saat itu tertindas. Menginginkan kesetaraan pendidikan yang sama dengan kaum lelaki. Adalah bukti bahwasanya wanita tidak hanya bertugas diwilayah domestik tetapi pun mampu ketika harus ditugaskan diluar domestik. Dalam konteks ini wanita mampu bekerja berdampingan dengan laki-laki tanpa menghilangkan perannya sebagai penguasa domestik didalam keluarga.
Saat ini kita mengenal istilah emansipasi wanita, dimana kedudukan wanita hampir disetarakan dengan kedudukan kaum laki-laki. Peranan wanita sangat berpengaruh di era reformasi seperti sekarang ini. Mengapa saya katakan sangat berpengaruh? Karena pendidikan karakter seorang anak akan tumbuh dan berkembang berkat peranan seorang ibu yang memang menjadi pendidik pertama setelah seorang manusia dilahirkan. Peran wanita sangat vital bagi perkembangan seorang anak manusia, dimana wanita harus bisa medidik anak-anaknya agar menjadi insan yang unggul agar kelak menjadi aktor untuk perubahan bangsa ini kearah yang lebih baik.
Tak bisa kita pungkiri bahwa kesetaraan gender membuat wanita lebih bisa mengoptimalkan perannya dalam membenahi keadaan bangsa ini. Banyak posisi-posisi strategis dalam pemerintahan yang diisi oleh seorang wanita. Misalnya saja posisi menteri, anggota dewan, hingga gubernur, bahkan Indonesia sendiri pernah dipimpin oleh presiden wanita. Bukan karena krisis laki-laki tetapi dalam hal ini, wanita mampu membuktikan perannya bahkan untuk wilayah perpolitikan sekalipun.
Lagi-lagi ada pepatah yang mengatakan tidak ada lelaki hebat, melainkan terdapat pula sosok wanita hebat dibelakangnya. Kali ini wanita berperan sebagai istri yang mampu menopang sekaligus membantu sang suami dalam kiprahnya diluar domestik. Bangsa Indonesia harus mampu menjadi bangsa yang maju dalam segala bidang. Maka tak salah jika peranan istri ikut berpengaruh sebagai motor penggerak yang harus mampu menyumbangkan gagasan-gagasan yang hebat untuk perubahan bangsa ini kedepannya. Maka wanita lagi-lagi tidak hanya bertugas dalam domestik, tetapi pun harus mengembangkan pikirannya dan mengoptimalkan perannya dengan turut aktif dalam melihat perkembangan kemajuan bangsa ini melalui berbagai bidang. Entah itu dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan terutama dalam bidang agama dan pendidikan.
Di zaman seperti sekarang ini dimana teknologi telah sebagian penuh menguasai berbagai bidang, secara tidak langsung pun permasalahan yang akan dihadapi bangsa ini akan semakin kompleks. Maka tak dipungkiri bahwa wanita harus turut bergerak dan berperan aktif dalam membenahi kondisi bangsa yang semakin meningkat problematika permasalahannya. Dalam konteks ini peranan wanita dalam masyarakat harus ditingkatkan. Kaum wanita yang notabenenya lebih mampu peka terhadap suatu keadaan akan lebih cepat tanggap dalam melihat suatu kondisi.
Maka dari itu, agar mampu menjadi wanita yang dapat menorehkan tinta emas dalam sejarah bangsa ini. Kita harus mempunyai gagasan-gagasan yang baru untuk perubahan bangsa ini kedepannya. Kita harus menemukan kembali sosok kartini kartini muda dizaman seperti sekarang ini. Kita harus munculkan kembali semangat kebangsaan yang tinggi seperti perjuangan Kartini ketika pada zaman dahulu. Kita harus tanamkan kembali rasa cinta tanah air dan yakin bahwa wanita memiliki pengaruh yang besar untuk kemajuan bangsa ini. Kita harus meniru para pahlawan-pahlawan wanita yang sepanjang perjalanan sejarah mengharumkan nama baik kaum wanita dalam perjuangannya untuk bangsa Indonesia, karena keadaan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas kaum wanita yang ada pada bangsa tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar